Sarri Salah Taktik
MAGELANGEKSPRES.COM,RIYADH-Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali. Mungkin peribahasa itu tersemat oleh fans Juventus usai skuat kebanggaanya dilumat Elang Ibukota, Lazio. Ya, anak asuh Simone Inzaghi kembali membungkam Juventus 3-1 dan meraih gelar Supercoppa Italiana 2019 di Stadion King Saud University, Senin (23/12) dini hari WIB. Ini menjadi kekalahan kedua Juventus atas Lazio di bulan ini. Sebelumnya, Lazio menjadi klub yang pertama kali mengalahkan Bianconerri di Serie A, Minggu (8/12) lalu. Kemenangan mengesankan diraih Lazio terjadi saat menjamu Juventus di Stadion Olimpico, Roma. I Biancocelesti-sebutan Lazio-berhasil menang 3-1 setelah tertinggal lebih dulu di giornata ke-15 tersebut. Pada kekalahan pertama atas Lazio, Juventus menggunakan duet Bernadeschi- Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo lewat formasi 4-3-1-2. Pada Supercoppa Italiana, Maurizio Sarri pun menggunakan taktik yang sama. Namun kali ini, Sarri menaruh Higuain berduet dengan Cristiano Ronaldo, sementara posisi gelandang serang yang sebelumnya dihuni Bernadeschi diberikan kepada Paulo Dybala. Kendati bermain secara dominan dengan 65 persen penguasaan bola, namun trio Ronaldo-Dybala-Higuain justru melempem saat meredam serangan Lazio. Dilansir dari WhoScored, sepanjang 90 menit laga berjalan, ketiganya hanya melepas tiga sepakan on target lewat Dybala (2), Ronaldo ( 1) sementara Higuain tak sekalipun memberi tekanan, ia hanya melepaskan satu tendangan itu pun melenceng ke sisi gawang. Sementara, Lazio yang menggunakan skema 3-5-2 dengan ujung tombak Ciro Immobile dan Joaquin Correa mampu melepas 17 tembakan dengan delapan mengarah ke gawang. Formasi dua fullback Juventus juga tak bisa mengawal keganasan akselarasi gelandang kiri Lazio Senad Lunic. Umpan matang Mattia De Sciglio yang bermain di sebelah kanan dan Alex Sandro di sebelah kiri justru tak bisa dimaksimalkan Ronaldo dan Higauain. Simone memakai lima gelandang Lazio dan lini belakang hanya diisi tiga bek justru berhasil mengacaukan permainan Juventus dengan mengunci pergerakan penyerang sayap mereka. Di sisi lain, gerakan distribusi bola ke lini depan Juventus mulai mengendur usai dua gelandang mereka, Bentancur dan Matuidi mendapat kartu kuning. Pasca tertinggal 1-0, Nyonya Tua mampu membalikkan keadaan lewat sontekan Paulo Dybala yang mendapat umpan terobosan dari sisi tengah. Setelah dua kartu kuning dikeluarkan, Gawang Wojciech Szczesny kembali dibobol oleh Senad Lulic dan Danilo Cataldi. Senad Lulic sukses buat skor jadi 1-2 lewat sepakan voli jarak dekatnya di menit ke-73. Perlawanan Juventus akhirnya usai saat sepakan bebas Danilo Cataldi di menit ke-90 jadi gol untuk Lazio. Dilansir dari Football Italia, Sarri membantah taktik yang ia pakai membuat timnya kehilangan keseimbangan. Eks pelatih Chelsea ini berdalih, mereka kalah karena lini serang kurang mengigit. “Kami kalah karena kami kehilangan ketajaman saat pertandingan sedang berlangsung,\" tegasnya. Sementara bagi Pelatih Lazio, Simone Inzaghi mengaku, anak asuhnya telah melakukan keajaiban. \"Ini sesuatu yang magis. Mengalahkan Juventus dua kali dalam kurun waktu dua pekan adalah hal luar biasa,\" kata adik Filippo Inzaghi tersebut. \"Kami layak menang, dan memang sudah seperti itu yang digariskan\" katanya lagi. Kemenangan di Riyadh menambah gelar Supercoppa Italia buat Lazio untuk kelima kalinya. Sebelumnya, Biancoceleste juara pada 1998, 2000, 2009, dan 2017. (fin/tgr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: